KEMISKINAN DAN
KESENJANGAN
KONSEP DAN PENGERTIAN KEMISKINAN
Kemiskinan
adalah suatu keadaan dimana terjadi ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya seperti makan, pakaian, tempat tinggal, pendidiukan dan
bahkan ketidakmampuan dalam hal kesehatan.
Pada
saat ini tidak jarang kita menemukan bahkan tidak asing lagi bagi kita yang namanya
kemiskinan, tidak hanya di pedesaan, di perkotaan kita juga sering melihat dan
menemui orang-orang yang hidupnya tidak layak dari segi pekerjaan, tempat
tinggal, ada yang bertahan sampai bertahun-tahun di bawah kolong jembatan, di
pinggir rel kereta api, ada yang tinggal di pinggir kali, bahkan ada juga yang
luntang lantung di pinggir jalan, yang menyandarkan hidupnya dari memulung,
mengemis, agar dia bisa membeli makanan untuk keluarga untuk tetap bertahan
hidup, bahkan tidak jarang mereka memakan makanan sisa yang mereka dapatkan.
Hal seperti ini terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah, dan kurangnya
lapangan pekerjaan yang lebih layak, sehingga mereka hidup dalam kemiskinan dan
kehidupan yang tidak layak.
Seperti
gambar di bawah ini:
Kemiskinan
dapat dilihat dari dua sisi yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.
Kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif adalah konsep kemiskinan yang mengacu
pada kepemilikan materi dikaitkan dengan standar kelayakan hidup seseorang atau
kekeluarga. Kedua istilah itu menunjuk pada perbedaan sosial (social
distinction) yang ada dalam masyarakat berangkat dari distribusi pendapatan.
Perbedaannya adalah bahwa pada kemiskinan absolut ukurannya sudah terlebih
dahulu ditentukan dengan angka-angka nyata (garis kemiskinan) dan atau
indikator atau kriteria yang digunakan, sementara pada kemiskinan relatif
kategori kemiskinan ditentukan berdasarkan perbandingan relatif tingkat
kesejahteraan antar penduduk.
GARIS KEMISKINAN
Garis
kemiskinan digunakan untuk mengukur
tingkat kemiskinan rakyat dan mempertimbangkan pembaharuan sosio-ekonomi,
misalnya seperti program peningkatan kesejahteraan dan asuransi pengangguran
untuk menanggulangi kemiskinan. Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) merupakan penjumlahan
nilai kebutuhan minimum dari komoditi-komoditi non-makanan terpilih yang
meliputi perumahan, sandang, pendidikan dsan kesehatan. Pemilihan jenis barang
dan jasa non makanan mengalami perkembangan dan penyempurnaan dari tahun ke
tahun disesuaikan dengan perubahan pola konsumsi penduduk. Sedangkan garis
kemiskinan makanan adalah penjumlahan nilai yang di keluarkan setiap tahunnya
untuk kebutuhan makanan, gizi yanng seimbang.
Dapat
kita lihat garis kemiskinan dari tahun 1996-2011 di bawah ini:
PENYEBAB DAN DAMPAK KEMISKINAN
Kemiskinan
adalah dimana seseorang kekurangan dan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan
mereka baik dalam segi makanan, pakaian, maupun tempat tinggal. Di negara
Indonesia angka kemiskinan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan
kejadian ini c kemiskinan terjadi pasti ada penyebabnya.
Ada
empat faktor penyebab terjadinya keniskinan :
- Korupsi : penyebab terjadinya kemiskinan di indonesia salah satunya korupsi, karena bantuan yang seharusnya disalurkan bagi masyarakat yang kurang mampu untuk kelangsungan hidup mereka, malah di ambil dan dikuasai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
- Sumber daya alam (SDA) : seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki sumber daya alam yang banyak dan melimpah, tetapi karena kualitas sumber daya alam yang kurang baik, dan kurangnya kemampuan orang untuk mengolahnya, menyebabkan angka kemiskinan setiap tahunnya bertambah.
- Keyakinan seseorang bahwa anak tabungan masa depan : karena keyakinan seseorang tentang banyak anak merupakan tabungan masa depan menyebabkan kusilitan dalam kehidupan ekonomi, malah menjadi beban bagi mereka untuk menghidupi, dan memberi pendidikan yang layak untuk anaknya.
- Tingginya angka kriminalitas : kriminalitas di Indonesia sangat banyak dan sering kita temui, akibat ulah mereka yang melanggar hukum, membuat mereka harus mendekam di dalam hotel prodeo, kebanyakan dari mereka merupakan kepala keluarga, jadi kalau mereka sudah di tangkap oleh pihak yang berwajib maka keluarga mereka akan kesusahan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi untuk sehari-hari.
Kemiskinan dapat juga disebabkan oleh:
·
rendahnya
kualitas angkatan kerja
·
akses yang sulit
dan terbatas terhadap kepemilikan modal
·
rendahnya tingkat
penguasaan teknologi
·
penggunaan
sumberdaya yang tidak efisien,
·
pertumbuhan
penduduk yang tinggi (Sharp et al, 2000).
Dampak
dari hal-hal tersebut adalah jika semakin banyak para koruptor, dan tingginya
kriminalitas, maka rakyat akan selalu berada dalam kehidupan yang tidak layak,
kurangnya makanan yang bergizi, berkurangnya kesehatan, jika hal ini sudah
terjadi tidak jarang anak-anak mereka mengalami penyakit yang serius, seperti
busung lapar, cacingan, dan bahkan ada yang meninggal, bahkan sampai tidak bisa
terselamatkan lagi.
PERTUMBUHAN, KESENJANGAN DAN KEMISKINAN
Kesenjangan
ekonomi atau ketimpangan distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan
tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan
atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line)
merupakan dua masalah besar di negara Indonesia.
Versi
dinamis dari Kuznet Hypothesis, menyebutkan bahwa kecepatan pertumbuhan ekonomi
dalam beberapa tahun (dasawarsa) memberikan indikasi naiknya tingkat
kesenjangan pendapatan dengan memperhatikan initial level of income (Deininger
& Squire, 1996). Periode pertumbuhan ekonomi yang hampir merata sering
berasosiasi dengan kenaikan kesenjangan pendapatan yang menurun.
INDIKATOR KESENJANGAN DAN KEMISKINAN
Indikator
kesenjangan adalah cara untuk mengukur ketimpangan distribusi pendapatan yang
terjadi di suatu negara. Ada sejumlah cara untuk mengukur tingkat
kesenjangan dalam distribusi pendapatan yang dibagi ke dalam dua
kelompok pendekatan, yakni axiomatic dan stochastic dominance. Yang sering
digunakan dalam literatur adalah dari
kelompok pendekatan pertama dengan tiga alat ukur, yaitu the Generalized
Entropy(GE),ukuranAtkinson,dan Koefisien Gini.
Indikator
kemiskinan adalah cara untuk menghitung atau mengukur tingkat kemiskinan di
suatu negara.
Indikator
utama kemiskinan menurut BAPPENAS dapat dilihat dari:
·
kurangnya pangan,
sandang dan perumahan yang tidak layak.
·
terbatasnya
kepemilikan tanah dan alat-alat produktif.
·
kuranya kemampuan
membaca dan menulis.
·
kurangnya jaminan
dan kesejahteraan hidup.
·
kerentanan dan
keterpurukan dalam bidang sosial dan ekonomi.
·
ketakberdayaan
atau daya tawar yang rendah.
·
akses terhadap
ilmu pengetahuan yang terbatas.
Menurut Bank Dunia indikator
kemiskinan yaitu:
·
kepemilikan tanah
dan modal yang terbatas
·
terbatasnya sarana
dan prasarana yang dibutuhkan, pembangunan yang biaskota
·
perbedaan
kesempatan di antara anggota masyarakat
·
perbedaan sumber
daya manusia dan sektor ekonomi
·
rendahnya
produktivitas
·
budaya hidup yang
jelek
·
tata pemerintahan
yang buruk
·
dan pengelolaan sumber
daya alam yang berlebihan
KEMISKINAN
DI INDONESIA
Kemiskinan di indonesia merupakan
saalah satu hal yang wajib untuk segera di atasi, karena setiap tahunnya
kemiskinan di indonesia selalu mengalami peningkatan. Di daerah perkotaan
seperti yang sering kita jumpai di ibu kota sangat banyaknya mereka yang hidup
sangat jauh dari kata layak, dapat dilihat dari segi pekerjaan, tempat tinggal,
ada yang bertahan sampai bertahun-tahun di bawah kolong jembatan, di pinggir
rel kereta api, ada yang tinggal di pinggir kali, bahkan ada juga yang luntang
lantung di pinggir jalan, yang menyandarkan hidupnya dari memulung, mengemis,
agar dia bisa membeli makanan untuk keluarga untuk tetap bertahan hidup, bahkan
tidak jarang mereka memakan makanan sisa yang mereka peroleh. Berdeda dengan
masyarakat pedesaan meskipun mereka hidup miskin yang serba kekurangan tetapi
dalam segi pekerjaan, mereka masih bisa bertani dan bercocok tanam, untuk
memenuhi kebutuhan mereka.
Pemerintah
Indonesia belum bisa mengatasi sepenuhnya dan memberikan kehidupan yang layak
bagi mereka yang kurang mampu, meski ada beberapa dari mereka yang sudah
mendapat bantuan dari pemerintah, karena kemiskinan yang terjadi di negara kita
Indonesia tidak sepenuhnya kesalahan dari pemerintah, seperti yang kita ketahui
pada saat ini perekonomian indonesia sedang mengalami naik turun dan tidak
stabil.
FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB KEMISKINAN
Faktor-faktor penyebab kemiskinan di
Indonesia:
1. Tingkat pendidikan yang rendah
2. Produktivitas tenaga kerja rendah
3. tingkat upah yang rencah
4. distribusi pendapatan yang timpang
5. kesempatan kerja yang kurang
6. kualitas sumberdaya alam masih
rendah
7. penggunaan teknologi masih kurang
8. etos kerja dan motivasi pekerja
yang rendah
9. kultur/budaya (tradisi)
10. politik yang belum stabil
KEBIJAKAN
ANTI KEMISKINAN
Untuk menghilangkan atau mengurangi
kemiskinan di tanah air diperlukan suatu strategi dan bentuk intervensi yang
tepat, dalam arti cost effectiveness-nya tinggi.
Ada tiga pilar utama strategi pengurangan
kemiskinan, yakni :
1.
pertumuhan ekonomi yang berkelanjutan dan yang prokemiskinan
2.
Pemerintahan yang baik (good governance)
3.
Pembangunan sosial
Selain
itu pemerintah juga telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mengatasi kemiskinan
yaitu:
- Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
secara konsep mencakup komponen untuk biaya operasional non personel hasil
studi Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional
(Balitbang Depdiknas). Namun karena biaya satuan yang digunakan adalah
rata-rata nasional, maka penggunaan BOS dimungkinkan untuk membiayai beberapa
kegiatan lain yang tergolong dalam biaya personil dan biaya investasi.
Melalui Program BOS yang terkait dengan
gerakan percepatan penuntasan Wajar 9 Tahun, maka setiap pelaksanaan program
pendidikan harus memperhatikan hal-hal berikut :
·
BOS harus menjadi
sarana penting untuk mempercepat penuntasan Wajar 9 Tahun.
·
Melalui BOS tidak
ada siswa miskin putus sekolah karena tidak mampu membayar iuran/pungutan yang
dilakukan oleh sekolah/madrasah/ponpes.
·
Anak lulusan
sekolah setingkat SD, harus diupayakan kelangsungan pendidikannya ke sekolah
setingkat SMP. Tidak boleh ada tamatan SD/MI/setara tidak dapat melanjutkan ke
SMP/MTs/SMPLB dengan alasan mahalnya biaya masuk sekolah.
·
Kepala
sekolah/madrasah/ponpes mencari dan mengajak siswa SD/MI/SDLB yang akan lulus
dan tidak berpotensi untuk melanjutkan sekolah yang ditampung di SMP/MTs/SMPLB.
·
Demikian juga
apabila teridentifikasi anak putus sekolah yang masih berminat untuk
melanjutkan agar diajak kembali ke bangku sekolah.
- Kredit Usaha Rakyat (KUR)
KUR adalah program yang dicanangkan
oleh pemerintah namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank.
Pemerintah memberikan penjaminan terhadap resiko KUR sebesar 70% sementara
sisanya sebesar 30% ditanggung oleh bank pelaksana. Penjaminan KUR diberikan
dalam rangka meningkatkan akses UMKM-K pada sumber pembiayaan dalam rangka
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. KUR disalurkan oleh 6 bank pelaksana
yaitu Mandiri, BRI, BNI, Bukopin, BTN, dan Bank Syariah Mandiri (BSM).
- Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
Kemiskinan mempengaruhi kesehatan
sehingga orang miskin menjadi rentan terhadap berbagai macam penyakit, karena
mereka mengalami gangguan sebagai berikut:
1. menderita gizi buruk
2. pengetahuan kesehatan kurang
3. perilaku kesehatan kurang
4. lingkungan pemukiman buruk
5. biaya kesehatan tidak tersedia
Sebaliknya kesehatan mempengaruhi
kemiskinan. Masyarakat yang sehat menekan kemiskinan karena orang yang sehat
memiliki kondisi sebagai berikut:
1. produktivitas kerja tinggi
2. pengeluaran berobat rendah
3. Investasi dan tabungan memadai
4. tingkat pendidikan maju
5. tingkat fertilitas dan kematian
rendah
6. stabilitas ekonomi mantap
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat miskin mempunyai arti penting karena 3 alasan pokok:
·
Menjamin
terpenuhinya keadilan sosial bagi masyarakat miskin, sehingga pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin mutlak mengingat kematian bayi dan kematian
balita 3 kali dan 5 kali lebih tinggi dibanding pada keluarga tidak miskin. Di
sisi lain penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat miskin,
dapat mencegah 8 juta kematian sampai tahun 2010.
·
Untuk kepentingan
politis nasional yakni menjaga keutuhan integrasi bangsa dengan meningkatkan
upaya pembangunan (termasuk kesehatan) di daerah miskin dan kepentingan politis
internasional untuk menggalang kebersamaan dalam memenuhi komitmen global guna
mnurunkan kemiskinan melalui upaya kesehatan bagi keluarga miskin.
·
Hasil studi
menunjukan bahwa kesehatan penduduk yang baik, pertumbuhan ekonomi akan baik
pula dengan demikian upaya mengatasi kemiskinan akan lebih berhasil.Upaya-upaya
pelayanan kesehatan penduduk miskin, memerlukan penyelesaian menyeluruh dan
perlu disusun strategi serta tindak pelaksanaan pelayanan kesehatan yang peduli
terhadap penduduk miskin.
- Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM)
PNPM Mandiri adalah program nasional
penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat.
- Program raskin
Program Raskin merupakan subsidi
pangan sebagai upaya dari Pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan
memberikan perlindungan pada keluarga miskin melalui pendistribusian beras yang
diharapkan mampu menjangkau keluarga miskin dimana masing-masing keluarga akan
menerima beras minimal 10 Kg KK per bulan dan maksimal 20 Kg KK per bulan netto
dengan harga netto Rp 1.000 per kg di titik distribusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar