Sabtu, 06 Juni 2015

kemiskinan dan kesenjangan



KEMISKINAN DAN KESENJANGAN

KONSEP DAN PENGERTIAN KEMISKINAN

Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana terjadi ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makan, pakaian, tempat tinggal, pendidiukan dan bahkan ketidakmampuan dalam hal kesehatan.

Pada saat ini tidak jarang kita menemukan bahkan tidak asing lagi bagi kita yang namanya kemiskinan, tidak hanya di pedesaan, di perkotaan kita juga sering melihat dan menemui orang-orang yang hidupnya tidak layak dari segi pekerjaan, tempat tinggal, ada yang bertahan sampai bertahun-tahun di bawah kolong jembatan, di pinggir rel kereta api, ada yang tinggal di pinggir kali, bahkan ada juga yang luntang lantung di pinggir jalan, yang menyandarkan hidupnya dari memulung, mengemis, agar dia bisa membeli makanan untuk keluarga untuk tetap bertahan hidup, bahkan tidak jarang mereka memakan makanan sisa yang mereka dapatkan. Hal seperti ini terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah, dan kurangnya lapangan pekerjaan yang lebih layak, sehingga mereka hidup dalam kemiskinan dan kehidupan yang tidak layak.

Seperti gambar di bawah ini:









Kemiskinan dapat dilihat dari dua sisi yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif adalah konsep kemiskinan yang mengacu pada kepemilikan materi dikaitkan dengan standar kelayakan hidup seseorang atau kekeluarga. Kedua istilah itu menunjuk pada perbedaan sosial (social distinction) yang ada dalam masyarakat berangkat dari distribusi pendapatan. Perbedaannya adalah bahwa pada kemiskinan absolut ukurannya sudah terlebih dahulu ditentukan dengan angka-angka nyata (garis kemiskinan) dan atau indikator atau kriteria yang digunakan, sementara pada kemiskinan relatif kategori kemiskinan ditentukan berdasarkan perbandingan relatif tingkat kesejahteraan antar penduduk.

GARIS KEMISKINAN
Garis kemiskinan  digunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan rakyat dan mempertimbangkan pembaharuan sosio-ekonomi, misalnya seperti program peningkatan kesejahteraan dan asuransi pengangguran untuk menanggulangi kemiskinan. Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) merupakan penjumlahan nilai kebutuhan minimum dari komoditi-komoditi non-makanan terpilih yang meliputi perumahan, sandang, pendidikan dsan kesehatan. Pemilihan jenis barang dan jasa non makanan mengalami perkembangan dan penyempurnaan dari tahun ke tahun disesuaikan dengan perubahan pola konsumsi penduduk. Sedangkan garis kemiskinan makanan adalah penjumlahan nilai yang di keluarkan setiap tahunnya untuk kebutuhan makanan, gizi yanng seimbang.
Dapat kita lihat garis kemiskinan dari tahun 1996-2011 di bawah ini:

PENYEBAB DAN DAMPAK KEMISKINAN
Kemiskinan adalah dimana seseorang kekurangan dan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan mereka baik dalam segi makanan, pakaian, maupun tempat tinggal. Di negara Indonesia angka kemiskinan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan kejadian ini c kemiskinan terjadi pasti ada penyebabnya.
Ada empat faktor penyebab terjadinya keniskinan :
  1. Korupsi : penyebab terjadinya kemiskinan di indonesia salah satunya korupsi, karena bantuan yang seharusnya disalurkan bagi masyarakat yang kurang mampu untuk kelangsungan hidup mereka, malah di ambil dan dikuasai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
  2. Sumber daya alam  (SDA) : seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki sumber daya alam yang banyak dan melimpah, tetapi karena kualitas sumber daya alam yang kurang baik, dan kurangnya kemampuan orang untuk mengolahnya, menyebabkan angka kemiskinan setiap tahunnya bertambah.
  3. Keyakinan seseorang bahwa anak tabungan masa depan : karena keyakinan seseorang tentang banyak anak merupakan tabungan masa depan menyebabkan kusilitan dalam kehidupan ekonomi, malah menjadi beban bagi mereka untuk menghidupi, dan memberi pendidikan yang layak untuk anaknya.
  4. Tingginya angka kriminalitas : kriminalitas di Indonesia sangat banyak dan sering kita temui, akibat ulah mereka yang melanggar hukum, membuat mereka harus mendekam di dalam hotel prodeo, kebanyakan dari mereka merupakan kepala keluarga, jadi kalau mereka sudah di tangkap oleh pihak yang berwajib maka keluarga mereka akan kesusahan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi untuk sehari-hari.

Kemiskinan dapat juga disebabkan oleh:
·         rendahnya kualitas angkatan kerja
·         akses yang sulit dan terbatas terhadap kepemilikan modal
·         rendahnya tingkat penguasaan teknologi
·         penggunaan sumberdaya yang tidak efisien,
·        pertumbuhan penduduk yang tinggi (Sharp et al, 2000).

Dampak dari hal-hal tersebut adalah jika semakin banyak para koruptor, dan tingginya kriminalitas, maka rakyat akan selalu berada dalam kehidupan yang tidak layak, kurangnya makanan yang bergizi, berkurangnya kesehatan, jika hal ini sudah terjadi tidak jarang anak-anak mereka mengalami penyakit yang serius, seperti busung lapar, cacingan, dan bahkan ada yang meninggal, bahkan sampai tidak bisa terselamatkan lagi.




PERTUMBUHAN, KESENJANGAN DAN KEMISKINAN
Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan (poverty line) merupakan dua masalah besar di negara Indonesia.
 Versi dinamis dari Kuznet Hypothesis, menyebutkan bahwa kecepatan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa tahun (dasawarsa) memberikan indikasi naiknya tingkat kesenjangan pendapatan dengan memperhatikan initial level of income (Deininger & Squire, 1996). Periode pertumbuhan ekonomi yang hampir merata sering berasosiasi dengan kenaikan kesenjangan pendapatan yang menurun.

INDIKATOR KESENJANGAN DAN KEMISKINAN
Indikator kesenjangan adalah cara untuk mengukur ketimpangan distribusi pendapatan yang terjadi di suatu negara. Ada sejumlah cara untuk mengukur  tingkat  kesenjangan dalam distribusi pendapatan yang dibagi ke dalam dua kelompok pendekatan, yakni axiomatic dan stochastic dominance. Yang sering digunakan dalam  literatur adalah dari kelompok pendekatan pertama dengan tiga alat ukur, yaitu the Generalized Entropy(GE),ukuranAtkinson,dan Koefisien Gini.
Indikator kemiskinan adalah cara untuk menghitung atau mengukur tingkat kemiskinan di suatu negara.
Indikator utama kemiskinan menurut BAPPENAS dapat dilihat dari:
·         kurangnya pangan, sandang dan perumahan yang tidak layak.
·         terbatasnya kepemilikan tanah dan alat-alat produktif.
·         kuranya kemampuan membaca dan menulis.
·         kurangnya jaminan dan kesejahteraan hidup.
·         kerentanan dan keterpurukan dalam bidang sosial dan ekonomi.
·         ketakberdayaan atau daya tawar yang rendah.
·         akses terhadap ilmu pengetahuan yang terbatas.

Menurut Bank Dunia indikator kemiskinan yaitu:
·         kepemilikan tanah dan modal yang terbatas
·         terbatasnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan, pembangunan yang biaskota
·         perbedaan kesempatan di antara anggota masyarakat
·         perbedaan sumber daya manusia dan sektor ekonomi
·         rendahnya produktivitas
·         budaya hidup yang jelek
·         tata pemerintahan yang buruk
·         dan pengelolaan sumber daya alam yang berlebihan

KEMISKINAN DI INDONESIA
           
Kemiskinan di indonesia merupakan saalah satu hal yang wajib untuk segera di atasi, karena setiap tahunnya kemiskinan di indonesia selalu mengalami peningkatan. Di daerah perkotaan seperti yang sering kita jumpai di ibu kota sangat banyaknya mereka yang hidup sangat jauh dari kata layak, dapat dilihat dari segi pekerjaan, tempat tinggal, ada yang bertahan sampai bertahun-tahun di bawah kolong jembatan, di pinggir rel kereta api, ada yang tinggal di pinggir kali, bahkan ada juga yang luntang lantung di pinggir jalan, yang menyandarkan hidupnya dari memulung, mengemis, agar dia bisa membeli makanan untuk keluarga untuk tetap bertahan hidup, bahkan tidak jarang mereka memakan makanan sisa yang mereka peroleh. Berdeda dengan masyarakat pedesaan meskipun mereka hidup miskin yang serba kekurangan tetapi dalam segi pekerjaan, mereka masih bisa bertani dan bercocok tanam, untuk memenuhi kebutuhan mereka.

            Pemerintah Indonesia belum bisa mengatasi sepenuhnya dan memberikan kehidupan yang layak bagi mereka yang kurang mampu, meski ada beberapa dari mereka yang sudah mendapat bantuan dari pemerintah, karena kemiskinan yang terjadi di negara kita Indonesia tidak sepenuhnya kesalahan dari pemerintah, seperti yang kita ketahui pada saat ini perekonomian indonesia sedang mengalami naik turun dan tidak stabil.


FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN

Faktor-faktor penyebab kemiskinan di Indonesia:
1. Tingkat pendidikan yang rendah
2. Produktivitas tenaga kerja rendah
3. tingkat upah yang rencah
4. distribusi pendapatan yang timpang
5. kesempatan kerja yang kurang
6. kualitas sumberdaya alam masih rendah
7. penggunaan teknologi masih kurang
8. etos kerja dan motivasi pekerja yang rendah
9. kultur/budaya (tradisi)
10. politik yang belum stabil


KEBIJAKAN ANTI KEMISKINAN

Untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan di tanah air diperlukan suatu strategi dan bentuk intervensi yang tepat, dalam arti cost effectiveness-nya tinggi.
Ada tiga pilar utama strategi pengurangan kemiskinan, yakni :
1.      pertumuhan ekonomi yang berkelanjutan dan yang prokemiskinan
2.      Pemerintahan yang baik (good governance)
3.      Pembangunan sosial

            Selain itu pemerintah juga telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mengatasi kemiskinan yaitu:
  1. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) secara konsep mencakup komponen untuk biaya operasional non personel hasil studi Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional (Balitbang Depdiknas). Namun karena biaya satuan yang digunakan adalah rata-rata nasional, maka penggunaan BOS dimungkinkan untuk membiayai beberapa kegiatan lain yang tergolong dalam biaya personil dan biaya investasi.

Melalui Program BOS yang terkait dengan gerakan percepatan penuntasan Wajar 9 Tahun, maka setiap pelaksanaan program pendidikan harus memperhatikan hal-hal berikut :

·         BOS harus menjadi sarana penting untuk mempercepat penuntasan Wajar 9 Tahun.
·         Melalui BOS tidak ada siswa miskin putus sekolah karena tidak mampu membayar iuran/pungutan yang dilakukan oleh sekolah/madrasah/ponpes.
·         Anak lulusan sekolah setingkat SD, harus diupayakan kelangsungan pendidikannya ke sekolah setingkat SMP. Tidak boleh ada tamatan SD/MI/setara tidak dapat melanjutkan ke SMP/MTs/SMPLB dengan alasan mahalnya biaya masuk sekolah.
·         Kepala sekolah/madrasah/ponpes mencari dan mengajak siswa SD/MI/SDLB yang akan lulus dan tidak berpotensi untuk melanjutkan sekolah yang ditampung di SMP/MTs/SMPLB.
·         Demikian juga apabila teridentifikasi anak putus sekolah yang masih berminat untuk melanjutkan agar diajak kembali ke bangku sekolah.

  1. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. Pemerintah memberikan penjaminan terhadap resiko KUR sebesar 70% sementara sisanya sebesar 30% ditanggung oleh bank pelaksana. Penjaminan KUR diberikan dalam rangka meningkatkan akses UMKM-K pada sumber pembiayaan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. KUR disalurkan oleh 6 bank pelaksana yaitu Mandiri, BRI, BNI, Bukopin, BTN, dan Bank Syariah Mandiri (BSM).

  1. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat

Kemiskinan mempengaruhi kesehatan sehingga orang miskin menjadi rentan terhadap berbagai macam penyakit, karena mereka mengalami gangguan sebagai berikut:
1. menderita gizi buruk
2. pengetahuan kesehatan kurang
3. perilaku kesehatan kurang
4. lingkungan pemukiman buruk
5. biaya kesehatan tidak tersedia

Sebaliknya kesehatan mempengaruhi kemiskinan. Masyarakat yang sehat menekan kemiskinan karena orang yang sehat memiliki kondisi sebagai berikut:
1. produktivitas kerja tinggi
2. pengeluaran berobat rendah
3. Investasi dan tabungan memadai
4. tingkat pendidikan maju
5. tingkat fertilitas dan kematian rendah
6. stabilitas ekonomi mantap

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin mempunyai arti penting karena 3 alasan pokok:

·         Menjamin terpenuhinya keadilan sosial bagi masyarakat miskin, sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin mutlak mengingat kematian bayi dan kematian balita 3 kali dan 5 kali lebih tinggi dibanding pada keluarga tidak miskin. Di sisi lain penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat miskin, dapat mencegah 8 juta kematian sampai tahun 2010.

·         Untuk kepentingan politis nasional yakni menjaga keutuhan integrasi bangsa dengan meningkatkan upaya pembangunan (termasuk kesehatan) di daerah miskin dan kepentingan politis internasional untuk menggalang kebersamaan dalam memenuhi komitmen global guna mnurunkan kemiskinan melalui upaya kesehatan bagi keluarga miskin.

·         Hasil studi menunjukan bahwa kesehatan penduduk yang baik, pertumbuhan ekonomi akan baik pula dengan demikian upaya mengatasi kemiskinan akan lebih berhasil.Upaya-upaya pelayanan kesehatan penduduk miskin, memerlukan penyelesaian menyeluruh dan perlu disusun strategi serta tindak pelaksanaan pelayanan kesehatan yang peduli terhadap penduduk miskin.

  1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM)

PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat.

  1. Program raskin

Program Raskin merupakan subsidi pangan sebagai upaya dari Pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan pada keluarga miskin melalui pendistribusian beras yang diharapkan mampu menjangkau keluarga miskin dimana masing-masing keluarga akan menerima beras minimal 10 Kg KK per bulan dan maksimal 20 Kg KK per bulan netto dengan harga netto Rp 1.000 per kg di titik distribusi.

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar