USAHA KECIL DAN MENENGAH
DEFINISI
USAHA KECIL MENENGAH
Usaha kecil menengah (UKM) adalah
suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat menengah kebawah,
kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat menengah ke bawah dalam memenuhi
kebutuhan hidup mereka dan bersaing secara sehat.usaha kecil menengah adalah jenis
usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha yang berdiri sendiri.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99
tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang
berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan
usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang
tidak sehat.”
PERKEMBANGAN
JUMLAH UNIT DAN TENAGA KERJA DI UKM
Distribusi jumlah unit usaha menurut
skala usaha dan sektor menunujukan bahwa di satu sisi, UKM memiliki keunggulan
atas UB di pertanian dan di sisi lain dapat dilihat dari jenis produk yang di
buat, jenis teknologi dan alat-alat produksi yang di pakai dan metode produksi
yang di terapkan UKM di Indonesia pada umumnya masih dari kategori usaha
“primitif”.
Pentingnya UKM sebagai salah satu
sumber pertumbuhan kesempatan kerja di Indonesia tidak hanya tercerminkan pada
kondisi statis yakni jumlah orang yang bekerja di kelompok usaha tersebut yang
jauh lebih banyak dari pada yang diserap oleh UB, tetapi tetapi juga dapat
dilihat pada kondisi dinamis yakni dari laju kenaikannya setiap tahun yang
lebih tinggi dari pada oleh UB.
Data statistik menunjukkan jumlah unit
usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) mendekati 99,98 % terhadap total unit
usaha di Indonesia. Sementara jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 91,8
juta orang atau 97,3% terhadap seluruh tenaga kerja Indonesia. Menurut Syarif
Hasan, Menteri Koperasi dan UKM seperti dilansir sebuah media massa, bila dua
tahun lalu jumlah UMKM berkisar 52,8 juta unit usaha, maka pada 2011 sudah
bertambah menjadi 55,2 juta unit. Setiap
UMKM rata-rata menyerap 3-5 tenaga kerja. Maka dengan adanya penambahan sekitar
3 juta unit maka tenaga kerja yang terserap bertambah 15 juta orang.
Pengangguran diharapkan menurun dari 6,8% menjadi 5 % dengan pertumbuhan UKM
tersebut. Hal ini mencerminkan peran serta UKM terhadap laju pertumbuhan
ekonomi memiliki signifikansi cukup tinggi bagi pemerataan ekonomi Indonesia
karena memang berperan banyak pada sektor rill.
NILAI OUTPUT
DAN NILAI TAMBAH
UKM di Indonesia memberikan dampak
yang bagus dalam bentuk kontribusi output terhadap pembentukan atau pertumbuhan
PDB cukup besar, walaupun tidak sebesar kontribusinya terhadap penciptaan
kesempatan kerja. Kontribusi NO atau NT dari UK terhadap pembentukan PDB jauh
lebih besar dibandingkan kontribusi dari UM. Akan tetapi, perbedaan ini tidak
dikarenakan tingkat produktivitas di UK lebih tinggi daripada di UM, melainkan
lebih di dorong oleh jumlah unit dan L yang memang jauh lebih banyak di UK
dibandingkan di UM (dan UB). Dari data BPS (statistik Indonesia 2001) mengenai
NO dan NT dari UK di sektor industri manufaktur menurut kelompok industri.
Ada beberapa hal yang menarik.
Pertama, NO atau NT bervariasi menurut subsektor, dan yang paling banyak
(seperti juga yang di tunjukkan oleh data dari sumber-sumber lain) terdapat di
tiga subsektor, yakni makanan, minuman, dan tembakau, tekstil dan
produk-produknya (TPT), dan kulit serta produk-produknya, dan kayu beserta
produk-produknya, yang lagi-lagi memberi suatu kesan bahwa IK dan IMI pada
umumnya lebih unggul di ketiga subsektor itu di bandingkan di
subsektor-subsektor lainnya.
EKSPORT
Eksport adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk menjual barang di dalam negri kepada konsumen yang berada di
luar negri yang dapat menambah pendapatan dan devisa negara. Dalam UKM untuk
merelisasikan potensi ekspor ditentukan dari kombinasi factor-faktor keunggulan
yang dimiliki UKM Indonesia atas pesaing-pesaingnya.Keunggulan koperatif yang
dimiliki Indonesia seperti padat karya dalam membuat produk-produk terutama
barang-barang kerajinan ,bahan baku yang berlimpah.tapi sangat disayangkan SDM
yang kita miliki masih sangat lemah dalam hal mengembangkan kerajinan ini
mereka kuarang mendapatkan wawasan tetang pemasaran suatu produk,manajemen dan
dalam hal menggunakan proses produksi yang modern apabila mereka dapat
menggunakan proses produk manajemen sangat membantu proses produksi menjadi
lebih efisien.
PROSPEK
UKMDALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS DAN GLOBALISASI DUNIA
Bagi setiap unit usaha dari semua
skala dan di semua sektor ekonomi, era perdagangan bebas dan globalisasi
perekonomian dunia di satu sisi akan menciptakan banyak kesempatan. Namun
disisi lain juga menciptakan banyak tantangan yang apabila tidak dapat dihadapi
dengan baik akan menjadi suatu ancaman.bentuk kesempatan dan tantangan yang
akan muncul tentu akan berbeda menurut jenis kegiatan ekonomi yang berbeda.
Globalisasi perekonomian dunia juga
memperbesar ketidakpastian terutama karena semakin tingginya mobilisasi modal,
manusia, dan sumber daya produksi lainnya serta semakin terintegrasinya
kegiatan produksi, investasi, dan keuangan antar Negara yang antara lain dapat
menimbulkan gejolak-gejolak ekonomi disuatu wilayah akibat pengaruh langsung
dari ketidakstabilan ekonomi diwilayah lain.
Dalam era perdagangan bebas dan globalisasi
perekonomiian dunia, kemajuan T, penguasaan ilmu pengetahuan, dan kualitas SDM
yang tinggi merupakan tiga faktor keunggulan kompetitif yang akan menjadi
dominan dalam menentukan bagus tidaknya prospek dari suatu usaha. Dengan kata
lain, walaupun UKM Indonesia punya banyak keunggulan komperatif dibandingkan UB
seperti potensi pasar domestik yang besar , padat karya, dan ketergantungan
pada M yang rendah, namun akan sulit bertahan atau berkembang jika pengusaha
kecil dan menengah Indonesia tidak memiliki ketiga keunggulan kompetitif
tersebut . bahkan, UKM Indonesia akan terancam tergusur dari segmen pasarnya
sendiri oleh produk-produk M dengan harga yang lebih murah dan kualitas nya
serta disain yang lebih baik, seperti yang terjadi sekarang dengan membanjirnya
barang-barang dari cina sampai ke pasar-pasar tradisional. Sayangnya ketiga
faktor keunggulan kompetitif tersebut masih merupakan kelemahan utama dari
sebagian besae UKM di Indonesia.
Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar